HARIAN SRAGEN —Sejumlah sekolah dasar (SD) yang terletak di
jalan protokol Solo-Surabaya belum memiliki zona selamat sekolah (ZSS).
Tercatat baru tiga SD yang sudah memiliki zona tersebut. SD yang belum
memiliki zona selamat sekolah diimbau menurunkan pendamping siswa di jam
berangkat dan pulang.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan
Kabupaten Sragen, Suwardi, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis
(29/11/2012), menuturkan saat ini SD yang sudah memiliki zona selamat
sekolah antara lain SD Negeri Sragen 17, SD Negeri Sragen 69 dan SD
Negeri Sine 1.
“Anggaran pembuatan zona selamat sekolah tidak sedikit, jadi sementara baru tiga SD. Yang lain menyusul,” katanya.
Meskipun
belum memiliki zona selamat sekolah, menurut Suwardi, pihaknya sudah
menginstruksikan kepada pihak sekolah yang terletak di jalan protokol
untuk menjamin keamanan siswa. “Sudah ada imbauan untuk menurunkan
petugas, guru, pendamping untuk menyeberangkan siswa. Sebagian sekolah
juga dibantu petugas kepolisian setempat,” paparnya.
Suwardi menilai pembuatan zona selamat sekolah di beberapa SD yang terletak di jalan protokol Sragen belum mendesak.
“Saya
kira belum terlalu mendesak semua sekolah memiliki zona selamat
sekolah. Sebagian sekolah juga muridnya biasanya berasal dari kanan,
kiri atau belakang sekolah,” jelasnya.
Guru SD Krikilan 1, Titik
Nuraini, ketika ditemui di kantornya, mengaku meskipun belum memiliki
zona selamat sekolah, pihaknya selalu menurunkan penjaga sekolah atau
guru kelas yang mengajar untuk menyeberangkan anak didiknya.
“Guru
atau penjaga sekolah membawa bendera merah dan mendampingi siswa
menyeberang jalan saat berangkat maupun pulang sekolah. Sebagian siswa
rumahnya memang terletak di belakang sekolah, namun ada juga yang harus
menyeberang,” ujarnya.
Walaupun belum memiliki zona selamat sekolah, Titik berharap, agar muridnya bisa selamat sampai sekolah.
Solopos.com
@HarianSragen
No comments:
Post a Comment