RITUAL GUNUNG KEMUKUS – Air Bekas Cucian Kelambu Dijual Rp15.000

SragenNEWS – Ritual Gunung Kemukus Sragen, pencucian Selambu Makam Pangeran Samudra digelar Selasa (4/11/2013). Ribuan orang berebut mendapatkan air bekas cucian. Mereka mengalap berkah.
Pemandangan yang ditemui Solopos.com di lokasi wisata spiritual Gunung Kemukus, air bekas cucian dijual.
Seorang pria mengenakan jaket kulit warna hitam mendatangi perempuan berusia sekitar setengah abad lebih yang mengenakan daster warna merah kombinasi putih. Perempuan mengaku bernama Waginem itu menawarkan satu botol air mineral ukuran 600 mililiter (ml) berisi air bekas mencuci selambu Rp15.000.
Tanpa pikir panjang, si pria tadi mengangsurkan uang Rp15.000 kepada Waginem. Perempuan itu menuturkan sudah menjalankan usaha itu setiap tahun setiap kali acara Kirab Selambu Makan Pangeran Samudra dilaksanakan.
“Setiap tahun seperti ini. Tahun kemarin juga dijual segitu, tidak naik. Yang beli mengaku untuk kepentingan ritual. Untuk pengasihan dan lain-lain,” kata Waginem.
Pengelola lokasi wisata spiritual Gunung Kemukus, M Suparno, menjelaskan acara Gunungan dan Kirab Selambu Makam Pangeran Samudra dilakukan rutin sebagai salah satu agenda pada kalender event Pemkab Sragen. Namun dia memastikan setiap tahun ada perubahan kemasan acara sehingga pengunjung tidak bosan.
Dia menceritakan sebelum Kirab Selambu, pengelola membuat acara Gunungan. Sebanyak enam gunungan dari setiap desa di Sumberlawang diarak dan diperebutkan warga sekitar.
“Ini acara sakral setiap tahun. Kami yakin dapat menarik pengunjung melalui acara maka kami kemas dengan konsep berbeda. Kami melibatkan siswa di Sumberlawang. Tahun depan akan ada serupa tetapi kami kemas berbeda,” janji Suparno.
Sumber : Solopos.com

Gedung Baru RSUD Sragen Siap Beroperasi 2014

SragenNEWS – Bangunan baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen senilai Rp75 miliar digadang-gadang dapat beroperasi maksimal tahun 2014.
Staff Pengelola Kegiatan Pembangunan Lanjutan Fisik Gedung dan Bangunan tahun 2013, Nanang Yulianto, didampingi Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSUD Sragen, Joko Sugeng, menuturkan hal itu saat ditemui Solopos.com beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Nanang menjelaskan sasaran pekerjaan pembangunan lanjutan fisik gedung dan bangunan tahun 2013 adalah lantai II dan III gedung baru RSUD Sragen dengan total nilai proyek Rp40 miliar.  Proyek itu melanjutkan pembangunan gedung dan bangunan serupa untuk lantai dasar dan lantai I senilai Rp35 miliar. Alokasi dana pembangunan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sehingga total alokasi dana APBN yang dikucurkan mendirikan gedung baru RSUD Kabupaten Sragen senilai Rp75 miliar.  Nominal itu belum termasuk perlengkapan dan peralatan dalam RSUD. Mereka memprediksi membutuhkan dana Rp20 miliar untuk pengisian RSUD.
Alat-alat Medis
Nanang memaparkan lantai dasar untuk parkir dengan daya tampung 800 kendaraan roda dua dan 200 kendaraan roda empat. Sedangkan lantai I untuk poliklinik. Lebih lanjut lantai II untuk bangsal ibu dan anak dan lantai III untuk bangsal kelas 3 baik pasien umum, bedah dan non bedah.
Dia memaparkan proyek selesai per 26 Desember 2013. Namun pengerjaan proyek diterpa isu miring karena pembangunan sempat terhenti pada 2012 akhir hingga pertengahan tahun 2013.  “Proyek pertama konsentrasi basemen untuk parkir dan lantai I untuk poliklinik. Banyak orang bilang proyek ini terhenti lama. Sebetulnya bukan begitu tetapi itu proyek tahunan sehingga memang harus selesai. Lagipula kami menunggu proses dari pusat. Dan ini sudah sesuai jadwal,” kata Nanang.
Lebih lanjut Joko mengklaim pengerjaan gedung baru RSUD Kabupaten Sragen mencapai 42 persen sejak dikerjakan satu bulan lalu atau Agustus hingga Oktober 2013. Dia berharap RSUD segera beroperasi tahun 2014.  Dia menjelaskan pembukaan gedung baru RSUD Kabupaten Sragen sembari mengajukan permohonan bantuan pengisian alat-alat medis. Dia memprediksi membutuhkan Rp20 miliar untuk pengisian alat-alat medis.
“Kalau pemerintah enggak ada dana maka kami akan mengajukan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Alokasi itu untuk pengadaan tempat tidur di lantai II dan III masing-masing 220 unit,” ungkap dia.
Sumber : Solopos.com

Dugaan Korupsi Bansos, Kejari Periksa 102 Sekolah

SragenNEWS – Sebanyak 102 sekolah di Kabupaten Sragen terindikasi bakal tersangkut tindak pidana korupsi penyimpangan dana bantuan sosial (Bansos) APBD Provinsi Jateng tahun anggaran 2010/2011. Terkait hal ini, Kejari Sragen saat ini tengah mengintensifkan pengusutan dengan memanggil para kepala sekolah (Kasek) di seluruh sekolah tersebut.
Pengusutan tersebut mencuat setelah Kejari menerima surat perintah dari Kejati Jateng terkait dugaan penyimpangan Bansos pendidikan di seluruh sekolah penerima di Provinsi Jateng. Kepala Kejari Sragen, Victor Saut Tampubolon melalui Kasie Pidana Khusus (Pidsus), Yasin Joko Pratomo mengatakan perintah pengusutan diterima oleh seluruh Kejari di kabupaten/kota di Jateng, termasuk di Sragen.
Berdasarkan petunjuk Kejati, di Sragen sendiri jumlah sekolah yang menerima dana Bansos pendidikan mencapai 102 sekolah. Semuanya berstatus sekolah swasta merata dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP, hingga SMA/SMK. Besaran dana Bansos yang diterima masing-masing sekolah itu bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Indikasi penyimpangannya, selain realisasinya tidak sesuai dengan peruntukan, sebagian besar dana Bansos yang terindikasi diterima oleh sekolah siluman alias fiktif.
“Ada 102 sekolah penerima dana Bansos yang sedang kami usut. Karena menurut instruksi Kejati, banyak sekolah penerima yang fiktif. Ada pula yang diserahkan tapi ada potongan,” paparnya, Rabu (6/11).
Yasin menguraikan proses pengusutan kasus ini sudah dimulai dengan memanggil para Kasek penerima bantuan secara bergelombang. Termasuk, kemarin pihaknya juga kembali memanggil sekitar 20 Kasek yang pada tahun itu menjadi penerima bantuan. Dari keterangan sementara yang diperolehnya, sebagian dana itu ada yang direalisasikan untuk proyek fisik sekolah, ada sebagian yang diwujudkan dalam bentuk alat peraga.
Ia juga menyebut mayoritas Kasek yang sudah dipanggil tidak mengelak telah menerima dana Bansos APBD Provinsi tersebut. Akan tetapi mengenai indikasi fiktif atau penyimpangan dalam realisasinya, hingga kini masih dalam penyelidikan. “Ini masih berjalan terus pemanggilan Kaseknya. Hari ini (kemarin) ada 20 yang kami panggil. Besok ada lagi dan terus sampai selesai 102 sekolah. Rata-rata juga mengakui menerima dana itu,” tegasnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sragen, Joko Saryono mengatakan sepengetahuannya dana Bansos itu diusulkan dan dicairkan bukan lewat Dinas Pendidikan. Akan tetapi langsung diajukan oleh sekolah dan pencairannya juga ke sekolah-sekolah tersebut. Namun mengenai detailnya bagaimana, pihaknya tidak tahu menahu karena saat tahun ajaran tersebut, dirinya tidak menangani masalah itu dan kepala dinasnya dijabat oleh Gatot Supadi.
Sumber : Joglosemar.co

Hasil Tes CPNS K2 Sragen Diumumkan Desember

SragenNEWS – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen menyampaikan hasil ujian seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur honorer kategori 2 (K2) akan diumumkan antara minggu terakhir November hingga awal Desember mendatang. Sementara, dari laporan terakhir tim Pemkab yang mengirimkan lembar jawab komputer (LJK) hasil seleksi ke Jakarta, hingga Rabu (6/11) petang, LJK Kabupaten Sragen masih menunggu antrean penyerahan ke Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD Sragen, Tugiyono mengatakan begitu ujian selesai, Minggu (3/11), LJK hasil ujian langsung dikirimkan ke Panselnas dengan dikawal oleh tujuh personel dari Polres, BKD, Inspektorat, dan Kesbangpolinmas. Namun, berdasarkan laporan tim yang kemarin masih tertahan di Jakarta, LJK dari Kabupaten Sragen mendapat antrean ke 180 dan hingga siang kemarin antrean yang masuk baru nomor ke 170-an. “Jadi dari Minggu kemarin itu sampai hari ini tadi (kemarin) masih ngantre. Mungkin nanti malam baru bisa masuk dan diserahkan ke Panselnas,” papar Tugiyono, kemarin.
Ia menyampaikan dari rekapitulasi terakhir pelaksanaan ujian, jumlah peserta yang hadir 2.077 peserta dari total 2.107 peserta honorer K2 di Kabupaten Sragen. Sebanyak 30 peserta lainnya dinyatakan gugur karena tidak hadir dalam pelaksanaan ujian. Sementara, seluruh naskah soal yang digunakan dalam ujian juga langsung dimusnahkan, Minggu (3/11) petang di kompleks kantor Dinas Pertanian Sragen.
Lebih lanjut, Tugiyono menjelaskan untuk proses koreksi LJK sepenuhnya dilakukan oleh Panselnas. Termasuk, penentuan kelulusannya juga menjadi kewenangan penuh dari Panselnas. Hasil ujian seleksi tersebut akan disampaikan dalam rentang antara minggu terakhir November ini hingga awal Desember melalui situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan).
Menurut Tugiyono, informasi pengumuman itu disampaikan mendasarkan pada Surat Edaran (SE) Kemenpan, sedangkan mengenai kepastian lebih lanjut pihaknya juga masih menunggu petunjuk tertulis dari Kemenpan. “Jadi semua proses koreksi dan penilaian ada di pusat sana. Daerah sekali lagi hanya menyelenggarakan ujian saja,” tandasnya.
Sumber : Joglosemar.co

30 Peserta Ujian CPNS K2 Sragen Gugur

SragenNEWS -  Sebanyak 30 peserta ujian seleksi CPNS jalur honorer kategori 2 (K2) di Kabupaten Sragen dipastikan gugur. Pasalnya, mereka kedapatan tidak hadir dalam pelaksanaan ujian yang dihelat serentak, Minggu (3/11). Sementara di Karanganyar, sebanyak 447 peserta ujian CPNS hadir mengikuti tes.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Tugiyono mengatakan 30 peserta yang tidak hadir itu diketahui dari rekapitulasi daftar hadir selepas ujian selesai. Sehingga total honorer K2 yang mengikuti seleksi kemarin tinggal 2.077 orang.
Menurutnya, dari laporan berita acara panitia yang diterima tim kabupaten, 30 peserta tidak hadir sejak awal hingga pelaksanaan ujian selesai digelar. Juga tidak diketahui alasan dari ketidakhadiran mereka. Karena tidak hadir dan tidak mengerjakan soal, maka secara otomatis 30 peserta itu dipastikan akan gugur.
“Dari 2.107 peserta yang terdaftar, ada 30 yang tidak datang. Kami juga tidak tahu alasan mereka tidak hadir karena mereka juga tidak memberi tahu panitia, apa alasannya tidak datang,” papar Tugiyono.
Sementara, Kepala BKD Karanganyar, Larmanto menegaskan pada tes CPNS kemarin untuk penentuan siapa dan berapa jumlah peserta yang bakal lolos merupakan wewenang pusat. Ia mengaku hanya ditugaskan untuk menjalankan teknis pelaksanaannya saja. “Semua peserta yang terdaftar ikut tes CPNS hadir. Tapi siapa dan berapa yang lolos bukan kewenangan kami,” terangnya.
Diungkapkannya, setelah pelaksanaan tes tersebut nantinya panitia akan mengirimkan lembar jawab langsung ke Jakarta untuk dikoreksi. Selain itu, naskah soal ujian juga langsung dimusnahkan oleh tim BKD untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Hasil ujian ini langsung kami laporkan ke BKN. Untuk pengumumannya kemungkinan di akhir tahun ini,” jelas Larmanto.
Terkait jumlah PNS di Karanganyar, ia mengatakan, saat ini tercatat sebanyak 11.800 orang. Jumlah tersebut diakuinya sudah lebih dari cukup. Karena itu, Pemkab tidak akan membuka penerimaan CPNS melalui formasi umum dalam waktu dekat ini.
Kendati demikian, kata Larmanto, masih dimungkinkan dilakukan penerimaan melalui formasi umum dalam jangka panjang. Mengingat dari data di BKD, Pemkab masih kekurangan guru SD sebanyak 500 orang. Selain itu angka jumlah PNS yang pensiun cukup tinggi hingga 100-an orang setiap tahun. Untuk menutup kebutuhan inilah maka dibutuhkan rekrutmen pegawai baru.
Sumber : Joglosemar.co

Perpusda Sragen Canangkan Perpustakaan di Tiap Kecamatan

SragenNEWS – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Sragen mencanangkan pembentukan perpustakaan mini di setiap kecamatan. Pembentukan perpustakaan kecamatan ini bakal dimulai dari kecamatan Gemolong.
Kepala Perpusda Sragen, Tri Andiyas Woro Retno, mengatakan setelah satu kecamatan berhasil, bakal dikembangkan ke semua kecamatan di Sragen. Namun, wacana pengembangan perpustakaan kecamatan tersebut masih menunggu anggaran dana. Pasalnya, dari pemerintah pusat ataupun daerah tak ada anggaran khusus untuk pembentukan perpustakaan kecamatan. Program yang sejak lama ini sudah berjalan justru perpustakaan desa.
Di Kabupaten Sragen, kata Woro, hingga saat ini sudah ada sekitar 20 lebih desa yang memiliki perpustakaan sendiri. Pengelolaan perpustakaan dilakukan oleh para sukarelawan desa dengan buku yang merupakan sumbangan penuh dari pemerintah daerah.
“Selama ini yang justru ada ialah perpustakana desa. Sementara, perpustakaan kecamatan malah enggak ada. Padahal, jaringannya seharusnya enggak boleh putus dari Pemda ke kecamatan baru desa,” ungkapnya, akhir pekan kemarin.
Salah satu anggota staf di Perpusda, Romi, menambahkan sama halnya dengan perpustakaan desa, Perpusda Sragen bakal mendrop seribuan buku ke perpustakaan kecamatan.  Buku-buku tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari buku bacaan untuk anak-anak hingga panduan untuk wirausahawan pemula.   Pemda juga bakal memberikan rak kayu sebagai sarana-prasarana penunjang perpustakaan tersebut. sementara, untuk masalah pengelolaan diserahkan langsung ke kecamatan masing-masing.
Sumber : Solopos.com

BKD Sragen Pastikan Tak Ada Kecurangan

SragenNEWS – Plt Kepala BKD Kabupaten Sragen, Tugiyono, memastikan pelaksanaan seleksi CPNS jalur tenaga honorer K2 transparan dan tanpa kecurangan. Tugiyono juga mengklaim sudah melaksanakan pengamanan sesuai prosedur.
“Soal datang Jumat (1/11/2013) sekitar 21.30 WIB diterima tim seleksi BKD Sragen dan diserahkan ke Pemkab Sragen. Pemilihan lokasi seleksi dibuat mengelompok untuk memudahkan koordinasi. Siap semua dari awal hingga pemusnahan naskah,” ungkap Tugiyono saat ditemui Solopos.com di Kantor BKD Sragen, Sabtu (2/11/2013).
Ihwal persiapan seleksi CPNS jalur tenaga honorer K2, panitia melibatkan SKPD lain untuk mengecek persiapan di lokasi seleksi. Pengecekan dilakukan Kabid Promosi Kesehatan DKK Sragen Fani Fandani dan Kepala Bagian Hukum Setda Sragen Juli Wantoro. Fani mengecek ruang ujian dan penempelan nomor ujian di SMKN 2 Sragen sedangkan Juli mengecek di SMAN 2 Sragen. Mereka mengatakan persiapan lokasi ujian mencapai 70 persen saat ditemui Solopos.com di Kantor BKD Sragen sekitar pukul 15.30 WIB.
“Meja sudah ditata dan penempelan nomor sedang proses. Meja lengkap per ruang. Penataan menunggu kegiatan siswa di kelas rampung. Kami sudah mengingatkan siswa tidak masuk ruang setelah ditata,” ungkap Fani.
Sementara itu, beberapa peserta seleksi CPNS jalur tenaga honorer K2 datang ke kantor BKD Kabupaten Sragen. Mereka melihat pengumuman yang ditempel di papan pengumuman di depan Aula Kantor BKD Sragen. Salah satunya Rani, salah seorang peserta seleksi. Dia mengecek alat apa yang harus dibawa saat ujian. “Saya ikut ujian dua kali dan kali pertama belum lolos. Saya mengecek pengumuman dan peralatan apa yang dibawa. Modal saya usaha dan berdoa,” tutur dia.
Sumber : Solopos.com

2.107 Tenaga Honorer Bertarung di Sragen

SragenNEWS – Seleksi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur honorer kategori 2 (K2) tahun 2013 di Kabupaten Sragen, Minggu (3/11/2013) pukul 07.30 WIB. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen menyatakan persiapan naskah, lembar jawab, lokasi ujian, pengawas hingga pemusnahan naskah ujian rampung.
Seleksi diikuti 2.107 peserta. Mereka menempati 108 lokal di lima lokasi yakni SMPN 5 Sragen, SMPN 6 Sragen, SMAN 2 Sragen, SMAN 3 Sragen dan SMKN 2 Sragen. Masing-masing lokasi berisi 20 peserta. Penataan lokasi dan peserta ujian disesuaikan bidang seleksi peserta. Oleh karena itu BKD Sragen melibatkan 216 pengawas ruang. Masing-masing lokal diawasi dua pengawas ruang. Mereka guru-guru di lokasi seleksi.
Pantauan Solopos.com, tim monitoring Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah (Jateng), Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional (Kanreg) I Jogja, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jateng meninjau lokasi penyimpanan naskah dan lembar jawab di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lokasi seleksi, Sabtu (2/11/2013).
Lokasi penyimpanan naskah dan lembar jawab dijaga bergiliran dua anggota Polres Sragen, satu anggota Satpol PP, satu pegawai Inspektorat Kabupaten Sragen dan satu anggota Kesbangpolinmas Kabupaten Sragen. Pintu penyimpanan naskah dan lembar jawab digembok lapis tiga. Masing-masing kunci dibawa Plt. Kepala BKD Kabupaten Sragen Tugiyono, Polres Sragen dan Kepala Inspektorat Kabupaten Sragen Suharto. Dua perwakilan BKD Provinsi Jateng, Agil Joko Sarjono, dan Yusa Bramida dan satu orang perwakilan BKN Kanreg I Jogja Sukisno meninjau tempat penyimpanan naskah dan lembar jawab.
Mereka memeriksa lokasi secara terpisah. Mereka datang memantau persiapan, pelaksanaan hingga pemusnahan naskah ujian. Seperti disampaikan Agil. Dia mengatakan mendapat tugas memantau persiapan hingga pelaksanaan CPNS jalur tenaga honorer K2 di Sragen, Minggu.
Begitu pula perwakilan BKN Kanreg I Jogja, Sukisno. Dia memastikan persiapan hingga pelaksanaan sesuai standar operasional pelaksanaan (SOP). Dia juga menyoroti kesiapan Pemkab Sragen mengantisipasi kemungkinan praktik joki saat seleksi.
“Monitor penyelenggaraan tes CPNS K2 di Sragen. Saya monitor penyimpanan sampai pemusnahan. Mulai lokasi penyimpanan soal, lokasi tes, dan pelaksanaan sesuai SOP atau tidak. Soal joki, kemungkinan pasti ada dan harus diantisipasi. Panitia harus mencocokkan identitas, foto dengan teliti. Teknis di lapangan terserah panitia,” kata Sukisno
Sumber : Solopos.com