Cara Ampuh Untuk Meningkatkan Jumlah Sperma

SehatNEWS – OLAHRAGA tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran dan kesehatan fisik. Salah satu aktivitas fisik ini ternyata juga dapat meningkatkan jumlah sperma pria, sehingga memperbesar kemungkinan pasangan memiliki keturunan.
Penulis penelitian, sekaligus mahasiswa kedokteran di The Harvard School of Public Health, Audrey Gaskins mengatakan bahwa pria yang menghabiskan waktu bekerja atau beraktivitas di luar ruangan rata-rata cenderung memiliki konsentrasi sperma lebih tinggi dalam air mani.
Pria yang berolahraga selama tujuh jam atau lebih per minggu atau pada dasarnya satu jam dalam sehari, mereka memiliki konsentrasi 48 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang kurang berolahraga,”kata Gaskins, dikutip Newsmaxhealth.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa jenis kegiatan tertentu juga bisa meningkatkan jumlah sperma, lebih dari kegiatan lainnya. Menurut Gaskins, kegiatan di luar ruangan dan angkat besi tampaknya menjadi pendorong hubungan antara kegiatan intensitas menengah hingga berat dan konsentrasi sperma.
Ia menambahkan, pria yang menghabiskan satu setengah jam lebih setiap minggu terlibat dalam aktivitas fisik di luar ruangan memiliki konsentrasi sperma 42 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menghabiskan di luar ruangan.
Sementara, pria melakukan aktivitas angkat besi yang menghabiskan dua jam atau lebih seminggu mengalami peningkatan 25 persen dalam jumlah sperma mereka. Hal ini tentunya lebih baik dibandingkan pria yang tidak mengangkat beban.
“Angkat berat telah terbukti untuk meningkatkan tingkat testosterone dan meningkatkan sensitivitas insulin. Keduanya itu berhubungan dengan konsentrasi sperma yang lebih tinggi,”tandasnya.

Tujuh Manfaat Sehat Konsumsi Jus Bayam

SehatNEWS – Banya sekali yang bisa dirasakan seseorang bila mengonsumsi jus bayam secara teratur. Berikut manfaat kesehatan yang didapat begitu Anda mengonsumsi jus bayam.
?Bayam itu penuh vitamin, mineral, dan zat besi yang baik untuk tubuh. Sementara itu, jus bayam juga dikemas dengan kebaikan nutrisi dan antioksidan yang berharga. Apalagi jus bayam yang Anda konsumsi ditambah dengan  sayuran lainnya, hal itu bisa membuat “keajaiban” untuk tubuh.
?Terkejut mengetahui hal itu dan ingin mendalami beberapa manfaat dari jus bayam? Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir Magforwomen.
Membantu untuk mengobati sembelit
?Jus bayam kaya akan kandungan serat, hal ini membantu seseorang untuk mengurangi masalah sembelit kronis. Selain itu, jus bayam juga melawan masalah pencernaan. Jus bayam yang diolah dalam bentuk alami, baik untuk mengobati sakit maag dan radang usus. Bukan hanya itu, meminum jus jenis ini juga membantu membangun sistem kekebalan tubuh secara sehat.
Membantu mengurangi nyeri sendi
?Jus bayam memiliki kandungan vitamin K yang tinggi, sehingga memberikan tingkat kalsium yang baik bagi tubuh. Di mana hal itu baik untuk mengurangi kondisi arthritis dan nyeri sendi. Di samping itu, jus bayam yang ditambah dengan biji rami juga membantu untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan osteoporosis dan asupan jus bayam secara teratur akan mencegah nyeri sendi.
Membantu untuk meningkatkan penglihatan
Jus bayam kaya akan kandungan vitamin A, sehingga membantu untuk mengurangi masalah kebutaan saat malam hari. Jus bayam juga kaya karotenoid yang membantu mencegah katarak. Terlebih bila Anda minum jus bayam secara teratur, hal itu bisa membantu untuk meningkatkan fungsi penglihatan mata dan efektif dalam mengobati ketegangan mata.
Membantu untuk mengobati anemia
?Jus bayam tinggi kandungan zat besi. Hal itu membantu memberikan bantuan yang efektif untuk penderita anemia. Selain itu, juga membantu untuk membangun sel-sel darah baru dalam tubuh. Lantaran kaya akan zat besi, jus bayam juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Jus bayam yang ditambah dengan jus wortel bisa membantu untuk memerangi masalah anemia pada wanita.
Membantu untuk melawan pendarahan gusi
?Jus bayam itu tinggi akan kandungan vitamin C. Meminum asupan jus secara teratur bisa membantu memberikan bantuan yang efektif dari masalah gusi berdarah. Hal itu juga membantu untuk membangun kekebalan yang kuat. Bukan hanya itu, karena kaya kandungan vitamin C, jus bayam bisa membantu untuk melawan pilek dan flu dalam tubuh.
Membantu menurunkan tekanan darah tinggi
?Jus bayam kaya akan kandungan mangan di mana hal itu bisa dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Asupan jus bayam sekali atau dua kali sepekan bisa memertahankan tingkat tekanan darah tetap normal dalam tubuh.
Membantu menjaga kesehatan kulit
?Karena jus bayam kaya akan kandungan asam folat, jus ini baik untuk menyehatkan kulit. Meminum jus ditambah sayuran lainnya setiap hari bisa membantu seseorang melawan jerawat pada kulit. Jus bayam juga memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, yang baik juga untuk kulit. Di mana hal itu bisa membantu untuk mencegah tanda-tanda penuaan pada kulit.

Kejari Sragen: Perdamaian Tak Pengaruhi Proses Hukum

SragenNEWS – Tim Kejari Sragen yang menangani berkas perkara tindak pemerasan yang dilakukan oleh anggota Satuan Binmas Polres Sragen, Aipda Siswoyo (43), menegaskan penanganan berkas perkara tersebut tetap berlanjut. Kendati sudah ada pernyataan damai dari pelaku dan pihak korban, hal itu tidak berpengaruh pada penanganan perkara.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Kejari Sragen, Victor Saut Tampubolon melalui Kasie Pidana Umum (Pidum), Ismail Fahmi, Rabu (13/11). Menurutnya, saat ini berkas perkara kasus tersebut sudah masuk ke jaksa dan tinggal menunggu proses pengajuan ke Pengadilan Negeri (PN) Sragen. Jaksa yang menangani berkas perkara itu juga sudah ditunjuk dan dalam waktu dekat berkas akan segera dinaikkan ke PN.
Ia juga mengatakan bersamaan dengan pelimpahan berkas, juga dilampirkan berkas surat pernyataan damai yang dibuat oleh korban dan pelaku. Di dalam surat pernyataan damai itu dicantumkan salah satu pertimbangan bahwa pelaku merupakan tulang punggung ekonomi keluarga dan memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil.
Namun keberadaan pernyataan damai itu, menurut Fahmi, tidak serta merta menggugurkan proses penanganan perkara. Sebaliknya, penanganan perkara tetap akan berlanjut mengingat perkara tersebut bukan delik aduan. Menurutnya, berkas damai itu kemungkinan hanya akan menjadi bahan pertimbangan bagi jaksa dan majelis hakim dalam menyusun tuntutan atau menjatuhkan vonis hukuman.
“Ya, kemarin memang dilampirkan juga surat pernyataan damai. Tapi itu tidak akan menghentikan perkara. Biasanya nanti itu bisa jadi salah satu pertimbangan yang akan meringankan hukuman terdakwa,” urai Fahmi.
Sekalipun sudah ada upaya damai, Fahmi menegaskan tindakan yang dilakukan terdakwa Aipda Siswoyo merupakan tindak pidana dan tetap akan diproses hukum. Namun, soal sanksi kode etik atau kemungkinan pemecatan, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan internal Polres.
Seperti diketahui, Aipda Siswoyo yang tinggal di Perum Margoasri RT 34, Puro, Karangmalang tertangkap warga saat merampas dompet berisi uang Rp 955.000 milik Sri Lestari (28), warga Karangmalang di jalan persawahan Dukuh Sidodadi, Desa Pelemgadung, Karangmalang, beberapa waktu lalu dengan dalih memeriksa surat-surat kendaraan korban.
Sumber : Joglosemar.co

Ketua DPRD Sragen Gelontor Dana Pengecoran Jalan

SragenNEWS – Ketua DPRD Sragen Sugiyamto Memberikan Bantuan Pemngecoran Jalan Untuk Masyarakat Kuyang Kliwonan, Masaran , Sragen.

Hal ini disampaikan Sugiyamto Saat Menghadiri Pertamuan Di Desa Kuyang rt 05, Kliwonan , Masaran Sragen , Kamis (14/11) malam. Dihadapan Warga dan Tokoh Masyarakat kuyang, Sugiyamto Mengatakan ia akan menyisihkan dana aspirasinya untuk pengecoran jalan di dukuh tersebut.

Politisi asal PDI Perjuangan itu berharap dengan adanya pengecoran jalan tersebut, perekonomian dan kesejahteraan warga sekitar bertambah semakin maju.

Masyarakat Kuyang , Kliwonan, Masaran, menyambut baik hal tersebut. Menurut warga sekitar, memang seharusnya jalan gang di dukuh mereka harus segera diperbaiki, mengingat kondisi jalan sudah rusak. “Apalagi sekarang musim penghujan, jalan semakin becek sehabis hujan,; Ujar salah satu warga”.

Perbaikan Jalan 196 Desa di Sragen Digelontor Rp 9,6 M

SragenNEWS – Pemkab Sragen akan menggelontorkan dana program percepatan pembangunan infrastruktur desa ke 196 desa dengan anggaran total Rp 9,6 miliar pada akhir tahun 2013 ini. Guna mencegah penyimpangan dana yang difokuskan untuk perbaikan jalan, talut, dan jembatan desa itu, tim verifikasi Pemkab akan memonitor setiap tahapan pengajuan dana.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Pertanahan Setda Sragen, Suwandi mengatakan dana Rp 9,6 miliar itu merupakan alokasi di APBD Perubahan 2013. Masing-masing desa akan mendapat Rp 100 juta yang dipergunakan untuk mempercepat pembenahan infrastruktur desa, utamanya jalan dan talut. Nominal ini meningkat 100 persen dari tahun lalu yang masing-masing desa hanya Rp 50 juta.
Seluruh dana saat ini sudah disiapkan dan tinggal menunggu kelengkapan administrasi termasuk kesiapan rekening dari desa. Diperkirakan akhir November ini, dana sudah bisa cair. Mekanisme pencairannya akan melalui tiga tahapan. Tahap pertama 0 persen dicairkan Rp 30 juta, lalu tahap kedua ketika progres fisik proyek minimal sudah 50 persen dicairkan Rp 40 juta, dan tahap terakhir baru dicairkan Rp 30 juta terakhir atau 100 persen.
“Prioritasnya untuk perbaikan jalan desa. Pelaksanaannya biasanya dua minggu sudah selesai. Ini dana sudah siap tinggal nunggu rekening dari desa,” ujarnya di sela-sela sosialisasi pencairan dan pelaksanaan program tersebut di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Selasa (12/11).
Kabid Perencanaan Teknik dan Tata Ruang DPU Sragen, Hutomo Ramelan menguraikan untuk memaksimalkan pelaksanaan program itu, Pemkab juga membentuk tim teknis dan supervisi dari DPU dan Bagian Pembangunan Setda. Tim ini yang akan melakukan monitoring dan pengecekan ke lokasi proyek di 196 desa guna melihat perkembangan pelaksanaan setiap tahapan. Selain mengecek kesesuaian, supervisi dilakukan untuk menghindari kemungkinan tindak penyimpangan di lapangan.
“Jadi sekecil apapun penyimpangan akan termonitor. Karena setiap tahapan selesai, kami akan cek ke lapangan langsung, kalau sesuai kita buatkan rekomendasi ke Bupati untuk pencairan tahap berikutnya. Tapi secara umum program tahun 2012 lalu semuanya juga beres. Bahkan, banyak yang over karena tambahan swadaya masyarakat. Misalnya, mestinya hanya dapat 600 meter akhirnya bisa jadi 1 kilometer,” terangnya.
Sementara, saat memberi arahan ke kepala desa dan camat, Bupati Agus Fatchur Rahman meminta agar amanah program untuk memperbaiki jalan itu dijalankan dengan baik dan dikerjakan dengan semangat gereget membangun Sukowati.

Kasus Bansos 101 Sekolah Diusut, Mafia “Kejagung” Gentayangan

SragenNEWS – Mencuatnya indikasi korupsi dalam proyek dana bantuan sosial (Bansos) pendidikan APBD Provinsi Jateng tahun 2010/2011 yang mengalir ke 101 sekolah di Sragen, ternyata mulai dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk mencoba mengeruk keuntungan. Modus yang digunakan, si oknum itu menelepon dan menakut-nakuti kepala sekolah (Kasek) dengan mengatasnamakan pejabat dari institusi Kejaksaan Agung (Kejagung) maupun Kejaksaan Tinggi (Kejati).
Teror telepon dengan mencatut institusi Kejagung dan Kejati itu merebak bersamaan dengan proses pengusutan dugaan indikasi korupsi dana Bansos pendidikan 101 sekolah swasta di Sragen yang saat ini tengah berjalan. Menurut informasi yang dihimpun Joglosemar, banyak Kasek yang sekolahnya masuk daftar penerima dana Bansos itu, mendadak ditelepon oleh orang yang mengaku dari Kejagung. Namun, sejauh ini telepon baru bersifat setengah teror dan belum sampai mengarah pada permintaan materi atau uang.
Maraknya telepon dari mafia “Kejagung”itu juga dibenarkan oleh Kasie Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sragen, Yasin Joko Pratomo. Kepada Joglosemar, Minggu (10/11), ia mengatakan sejak penanganan kasus ini, sejumlah Kasek memang mengaku sempat ketakutan karena merasa diteror telepon gelap dari orang yang mengatasnamakan Kejagung dan  Kejati. Mereka yang menjadi sasaran adalah para Kasek yang tidak bisa datang saat dipanggil menjalani pemeriksaan oleh Kejari.
“Ya, ada yang mengadu kalau ditelepon oleh seseorang dengan mengatasnamakan dari Kejagung. Makanya kami juga hati-hati dan tetap mengimbau agar para Kasek atau siapa pun yang mendapat telepon seperti itu tidak usah ditanggapi,” paparnya.
Menurut Yasin, modus telepon gelap dengan mengatasnamakan institusi Kejagung maupun Kejati itu jelas modus penipuan. Pasalnya, proses penanganan kasus ini tidak pernah melibatkan Kejagung. Kemudian, selama ini tahapan pemanggilan Kasek juga selalu disampaikan melalui surat panggilan tertulis dan tidak pernah lewat telepon. “Sekali lagi, kalau memang ada orang yang mengaku-aku dari Kejagung atau institusi yang mengatasnamakan kejaksaan, silakan laporkan ke kami,” tegasnya.
Seperti diberitakan, Kejari Sragen bersama Kejari di kabupaten seluruh Jateng saat ini tengah mengintensifkan penyelidikan terhadap dugaan korupsi penggunaan dana Bansos APBD Provinsi Jateng. Di Sragen ada 101 sekolah swasta dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK yang mendapat dana itu, dan sejak pekan lalu para Kaseknya telah dipanggil dan diperiksa secara bertahap. Jumlah Kasek yang sudah diperiksa mencapai 70-an orang.
Sumber : Joglosemar.co

15.000 STNK Ngantre, Jam Layanan Ditambah

SragenNEWS – Sebanyak 40.000 berkas pengajuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang tertunda dan menumpuk akibat kekosongan blangko yang terjadi pada awal 2013 lalu, akhirnya sudah bisa dicetak. Namun untuk mengantisipasi membeludaknya pengambilan, Kantor Samsat tetap menerapkan pengambilan sesuai jadwal yang tertera kendati dengan konsekuensi memperpanjang jam pelayanan pengambilan.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Dudi Pramudia melalui Baur STNK, Aiptu Bawani. Kepada Joglosemar Sabtu (9/11), ia mengungkapkan pelayanan STNK yang sempat terhambat kekosongan blangko, sudah kembali normal sejak September lalu.
Namun karena sudah terlanjur menumpuk hampir 40.000 berkas, pasokan blangko yang dibutuhkan pun juga melonjak menyesuaikan jumlah kebutuhan. Menurutnya, sejak awal September lalu, setiap dua pekan sekali jumlah pengajuan blangko STNK ke pusat hampir mencapai 6.000 lembar. Lonjakan ini dikarenakan selain melayani pembuatan STNK reguler, juga untuk mencetak puluhan ribu STNK yang tertunda sejak Januari-Agustus.
“Pertama kemari kami dapat 10.000 lembar, lalu dapat tambahan lagi 4.000. Kemudian setiap dua minggu sekali kita dapat 6.000 lembar. Dulu ketika normal, biasanya kirimannya satu bulan sekali 6.000 lembar,” paparnya.
Ia menguraikan untuk layanan perpanjangan STNK reguler, saat ini sudah normal dan bisa dicetak pada hari itu juga. Sedangkan untuk permohonan Januari-Agustus yang sempat tertunda, juga sudah bisa dicetak kembali.
Namun karena pertimbangan efektivitas pelayanan dan menghindari membeludaknya antrean, pengambilan STNK yang tertunda itu tetap menyesuaikan jadwal yang sudah tertera di lembar pemberitahuan STNK lama.
Lebih lanjut, dijelaskan Bawani, hingga pekan pertama November ini, STNK tertunda yang sudah diambil mencapai 25.000 lembar, sehingga masih menyisakan 15.000 lembar. Guna mengoptimalkan pelayanan, setiap hari jam layanan pengambilan STNK juga diperpanjang menyesuaikan habisnya antrean. Ia juga menegaskan pengambilan STNK yang tertunda tidak dikenakan biaya apapun. “Kadang sampai jam 17.00 WIB sore baru selesai. Yang penting, sampai pemohon terakhir hari itu terlayani,” tegasnya.
Sumber : Joglosemar.co

5 Kios Pemasok Miras di Sragen Dikosek

SragenNEWS – Jajaran Polsek Gemolong bersama Muspika kecamatan setempat menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat) besar-besaran dengan sasaran lokasi penjualan minuman keras (Miras) di wilayah setempat, Jumat (8/11). Hasilnya, polisi sukses mengamankan sedikitnya 90 liter Miras jenis ciu siap edar.
Kapolsek Gemolong, AKP Agung Ari Purnowo mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando mengatakan 90 liter ciu itu disita dari tiga kios remang-remang yang ada di Terminal Gemolong. Selain itu, minuman terlarang itu juga diamankan dari dua kios di Stasiun Gemolong.
Operasi digelar mulai pukul 11.00 WIB dengan menyisir sejumlah kios dan toko kelontong yang dicurigai menyimpan atau menjual Miras. Saat menyisir di kios Terminal Gemolong, polisi mendapati 30 liter ciu dari kios milik Anton Widodo (32), warga Karangasem RT 3, Tanon, Sragen. Kemudian menyita 8,5 liter ciu dari kios milik Joko dan 7,5 liter ciu dari warung milik Heru Maryanti yang sama-sama berada di kompleks terminal.
Setelah sukses di terminal, polisi kemudian melanjutkan penyisiran ke kios-kios di kawasan Stasiun Gemolong yang selama ini juga ditengarai menjadi agen penyedia Miras. Hasilnya, aparat kembali mendapati dua kios yang menjual Miras jenis ciu. Dua kios itu masing-masing milik Warsiti dengan barang bukti Miras yang disita sebanyak 4,5 liter, serta dari warung milik Jipang yang menyimpan 39 liter ciu.
Menurut AKP Agung, seluruh Miras hasil operasi siang itu kemudian dibawa ke Mapolsek untuk diamankan sebagai barang bukti. Sementara, kepada pemiliknya juga didata, dimintai keterangan, dan kemudian dilakukan pembinaan agar tidak mengulangi lagi.
“Semua barang bukti Miras hasil operasi ini langsung kami limpahkan ke Polres Sragen berikut datanya. Operasi Pekat seperti ini memang menjadi agenda rutin dan akan terus kami intensifkan untuk menekan peredaran Miras, utamanya di kawasan Gemolong yang selama ini menjadi barometer wilayah Sragen bagian barat,” paparnya.
Sumber : Joglosemar.co

Pagar Padepokan Santri Luwung Dirusak

SragenNEWS – Bangunan pagar Padepokan Santri Luwung di Dukuh Bedowo, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo dilaporkan dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab, Minggu (10/11). Pagar setinggi 2,5 meter yang konon dibangun dengan dana hampir Rp 5 miliar itu dirusak dengan cara dihancurkan bagian tengahnya hingga sebanyak 47 titik.
Lokasi pagar yang dirusak hampir 2/3 dari total pagar yang mengelilingi kompleks padepokan pimpinan Gus Antok tersebut. Diperkirakan panjang pagar yang dirusak mencapai 1 kilometer, meliputi seluruh pagar sebelah utara dan sebelah barat dengan nilai kerugian ditaksir di atas Rp 1 miliar.
Pantauan Joglosemar, kerusakan menghiasi sepanjang pagar utara hingga ke barat sampai pojok selatan. Hampir di sepanjang pagar itu terdapat bekas lubang berdiameter antara 50 sentimeter hingga 1 meter dengan bongkahan batu bata dan material berserakan di bawahnya. Hanya pilar dan kuncup saja yang dibiarkan masih berdiri.
Tidak hanya itu, puluhan lampu yang dipasang di kuncup sekeliling pagar juga raib dan hancur. Di sisa pagar bagian utara dan barat juga ditulisi coretan berbunyi “Bangunan musyrik, harus dihancurkan dan ini bukan Islam.”
Menurut warga Jambangan, Kandar (40), yang tiap hari melintasi jalan samping padepokan, sehari sebelumnya kondisi pagar masih utuh. Sehingga, ia menduga aksi perusakan terjadi pada malam hari antara Sabtu (9/11) malam hingga Minggu (10/11) dini hari.
Melihat konstruksi pagar yang terbuat dari batu bata paling mahal dengan desain kokoh serta tinggi, ia menduga pelakunya lebih dari satu orang dan perusakan dilakukan dengan benda tajam berukuran besar. “Kemarin saya lewat sini masih utuh, baru pagi ini (Minggu, 10/11) saya lewat sudah rusak dan dilubangi. Lihat bangunannya ini, kalau nggak pakai palu besar atau linggis nggak mungkin bisa hancur,” ujarnya ditemui di lokasi kejadian.
Salah satu pengikut Santri Luwung, Pujo Haryono juga mengaku baru tahu Minggu (10/11) pagi setelah dikabari temannya yang memberitahukan rusaknya pagar. Hal itu juga sudah disampaikan kepada pimpinannya, Gus Antok dan kemarin langsung dilaporkan ke Polres Sragen. Meski belum tahu motif dan pelakunya siapa, menurutnya, aksi perusakan itu sudah merupakan pelanggaran hukum.
Terpisah, Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando menyampaikan sudah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan di lokasi kejadian dan siap untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Mengenai taksiran kerugian, belum bisa diperkirakan karena masih dalam tahap penyelidikan. “Ini tim sedang menggali data dan mengecek kondisi di lapangan,” terangnya. Sejak pagi hingga sore kemarin, jajaran Polsek Sidoharjo yang dipimpin Kapolsek AKP I Ketut Putra, dibantu Polres serta Kodim 0725/Srg terus berjaga-jaga di lokasi sembari melakukan identifikasi serta penyelidikan.
Sumber : Joglosemar.co

Yayasan Milik Mantan Kadisdik Sragen Kecipratan Rp 150 Juta

SragenNEWS – Kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) pendidikan dari APBD Provinsi Jateng tahun anggaran 2010/2011 berpeluang merembet ke mana-mana. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, aliran dana Bansos yang ditengarai beraroma korupsi dan potongan itu juga mengalir ke sekolah swasta di bawah yayasan milik seorang mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sragen berinisial GS.
Ironisnya lagi, GS pula yang menjabat sebagai Kadisdik pada tahun anggaran 2010/2011 itu. Yayasan yang dimaksud adalah Yayasan Kosgoro. Berdasarkan data rincian 101 sekolah yang mendapat aliran dana Bansos itu, ada tiga sekolah berlabel Kosgoro yang masuk dalam daftar penerima dana. Yakni, SMK 1, 2, dan 3 Kosgoro. SMK 1 dan 2 berlokasi di Kecamatan Ngrampal, sedangkan SMK 3 berlokasi di Pengkok, Kedawung.
Menurut Kasie Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sragen, Yasin Joko Pratomo, tiga SMK Kosgoro masing-masing mendapat kucuran Bansos Rp 50 juta. Namun dari tiga surat yang dilayangkan ke tiga sekolah itu, hanya SMK 3 Kosgoro yang tidak ada jawaban dan tidak ada perwakilan.
Dari data yang dihimpun di Dinas Pendidikan, sekolah berlabel Kosgoro itu ternyata merupakan sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan Kosgoro dan salah satu pendirinya diketahui adalah GS. Perihal ini, Yasin mengaku belum tahu jika SMK Kosgoro itu merupakan titisan dari yayasan yang dipimpin Kadisdik tahun 2010/2011 itu. “Kalau soal itu, saya nggak tahu. Setahu kami, dari data kami, SMK Kosgoro masing-masing dapat Rp 50 juta,” ujarnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Sragen, Joko Saryono mengaku tidak tahu menahu perihal dana Bansos itu. Menurutnya, dirinya pada tahun 2010/2011 tidak menjabat di bagian yang mengurusi Bansos dan tidak tahu soal itu.
Sementara, Kepala SMP PGRI 10 Ngrampal, Suprapto yang merupakan salah satu sekolah penerima bantuan, mengatakan dirinya kemarin memang dimintai keterangan di Kejari. Namun karena baru menjabat sebulan terakhir, ia pun terpaksa mengontak Kasek lama yang bertugas pada tahun 2010/2011 yaitu Nining yang kini menjabat sebagai Kepala SMPN 2 Sambirejo.
Menurut keterangan Nining, SMP PGRI 10 Ngrampal mendapat Bansos sebesar Rp 25 juta yang diperoleh melalui bantuan Dinas Pendidikan. Dana itu diwujudkan dalam bentuk alat peraga untuk laboratorium IPA yang pengadaannya langsung dipegang oleh CV. “Jadi karena saya orang baru, ya jawaban saya berdasarkan keterangan Bu Nining,” terangnya.
Sumber : Joglosemar.co

KPU Targetkan Partisipasi Pemilih Pemilu 90%

SragenNEWS – KPU Sragen bertekad akan menekan angka golongan putih (Golput) serta memaksimalkan angka partisipasi pemilih pada pemilu tahun 2014 hingga angka 90 persen. Sementara dari tahapan rekrutmen calon relawan yang akan membantu sosialisasi, Jumat (8/11), lima calon dipastikan gugur karena tidak hadir dalam seleksi.
Anggota Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Sragen, Dodok Sartono mengatakan angka 90 persen bukan hal yang mustahil apabila semua unsur ikut berpartisipasi memaksimalkan peran sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat.
“Apalagi ini nanti juga ada bantuan dari 25 relawan yang akan melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada komunitas masyarakat sasaran. Yang jelas, dengan dukungan semua elemen, baik partai politik, peserta pemilu, Caleg, dan semua pihak bahu membahu, saya rasa target 90 persen itu bisa tercapai,” paparnya, Jumat (8/11).
Menurut Dodok, angka partisipasi pemilih menjadi penting karena tingkat partisipasi masyarakat akan menunjukkan seberapa demokratis sebuah proses pemilu. Oleh karenanya, pihaknya berharap pemilu mendatang tidak hanya demokratis, tapi juga lebih berkualitas dalam arti masyarakat secara sadar memilih, bukan karena pertimbangan jangka pendek semata. “Jadi sosialisasi dan pendidikan pemilih itu juga untuk menyadarkan masyarakat. Sehingga mereka tidak lagi memilih hanya karena pertimbangan ganteng, cantik, uang, tapi benar-benar melihat kualitas dari sosok yang dipilih,” terangnya.
Terkait dengan target partisipasi pemilih, Ketua KPU Sragen, Ngatmin Abbas menambahkan pihaknya sudah mengirimkan data terbaru by name by address Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sragen yang diunduh dari sistem informasi data pemilih (Sidalih) KPU pusat kepada Panwaslu dan Dispendukcapil. Untuk Dispendukcapil diharapkan data pemilih yang tidak disertai Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (NKK) bisa diajukan agar diisi. Sedangkan kepada  Panwaslu diharapkan menjadi bahan data yang bisa dicermati, sehingga jika masih ada temuan data yang bermasalah dapat segera ditindaklanjuti.
Sementara, dari tahapan rekrutmen calon relawan KPU kemarin, dari total 37 yang dipanggil, lima di antaranya diketahui mangkir sehingga otomatis gugur. Sementara dari 32 yang diseleksi, nantinya akan dipilih 25 orang untuk menjadi relawan. Tugas relawan nantinya akan memaksimalkan sosialisasi terhadap lima sasaran komunitas yakni komunitas agama, perempuan, difabel, pinggiran, dan pemilih pemula.
Sumber : joglosemar.co