SragenNEWS – Bangunan pagar Padepokan Santri Luwung di Dukuh Bedowo, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo
dilaporkan dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab, Minggu (10/11).
Pagar setinggi 2,5 meter yang konon dibangun dengan dana hampir Rp 5
miliar itu dirusak dengan cara dihancurkan bagian tengahnya hingga
sebanyak 47 titik.
Lokasi pagar yang dirusak hampir 2/3 dari total pagar yang mengelilingi kompleks padepokan
pimpinan Gus Antok tersebut. Diperkirakan panjang pagar yang dirusak
mencapai 1 kilometer, meliputi seluruh pagar sebelah utara dan sebelah
barat dengan nilai kerugian ditaksir di atas Rp 1 miliar.
Pantauan Joglosemar, kerusakan
menghiasi sepanjang pagar utara hingga ke barat sampai pojok selatan.
Hampir di sepanjang pagar itu terdapat bekas lubang berdiameter antara
50 sentimeter hingga 1 meter dengan bongkahan batu bata dan material
berserakan di bawahnya. Hanya pilar dan kuncup saja yang dibiarkan masih
berdiri.
Tidak hanya itu, puluhan lampu yang
dipasang di kuncup sekeliling pagar juga raib dan hancur. Di sisa pagar
bagian utara dan barat juga ditulisi coretan berbunyi “Bangunan musyrik,
harus dihancurkan dan ini bukan Islam.”
Menurut warga Jambangan, Kandar (40), yang tiap hari melintasi jalan samping padepokan,
sehari sebelumnya kondisi pagar masih utuh. Sehingga, ia menduga aksi
perusakan terjadi pada malam hari antara Sabtu (9/11) malam hingga
Minggu (10/11) dini hari.
Melihat konstruksi pagar yang terbuat
dari batu bata paling mahal dengan desain kokoh serta tinggi, ia menduga
pelakunya lebih dari satu orang dan perusakan dilakukan dengan benda
tajam berukuran besar. “Kemarin saya lewat sini masih utuh, baru pagi
ini (Minggu, 10/11) saya lewat sudah rusak dan dilubangi. Lihat
bangunannya ini, kalau nggak pakai palu besar atau linggis nggak mungkin bisa hancur,” ujarnya ditemui di lokasi kejadian.
Salah satu pengikut Santri
Luwung, Pujo Haryono juga mengaku baru tahu Minggu (10/11) pagi setelah
dikabari temannya yang memberitahukan rusaknya pagar. Hal itu juga
sudah disampaikan kepada pimpinannya, Gus Antok dan kemarin langsung
dilaporkan ke Polres Sragen. Meski belum tahu motif dan pelakunya siapa, menurutnya, aksi perusakan itu sudah merupakan pelanggaran hukum.
Terpisah, Kapolres Sragen,
AKBP Dhani Hernando menyampaikan sudah menerjunkan tim untuk melakukan
pengecekan di lokasi kejadian dan siap untuk menindaklanjuti kasus
tersebut. Mengenai taksiran kerugian, belum bisa diperkirakan karena
masih dalam tahap penyelidikan. “Ini tim sedang menggali data dan
mengecek kondisi di lapangan,” terangnya. Sejak pagi hingga sore
kemarin, jajaran Polsek Sidoharjo
yang dipimpin Kapolsek AKP I Ketut Putra, dibantu Polres serta Kodim
0725/Srg terus berjaga-jaga di lokasi sembari melakukan identifikasi
serta penyelidikan.
Sumber : Joglosemar.co
No comments:
Post a Comment