Sragen - Guna Meningkatkan Pelayanan kesehatan bagi msyarkt miskin , Pimpinan DPRD Sragen Akhirnya menyetujui rencana penambahan alokasi anggaran jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA). Alokasi angran yang diambil dari APBD 2013 mendatang ini mencapai Rp. 10,25 M.
kalangan Legislatif berhrap, alokasi dan tersebut betul - betul dipergunakan sebaagaimana mestinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kesehatan masyarakat. sehingg tidak ada diskriminasi. " Kami harap tidak ada lagi diskriminasi psien Jamkesda. seluruh masyrakat berhaak mendapat pelayanan kesehatn yang sama. apalagi dirumah sakit Pemerintah". Papar Ketua DPRD Sragen , Sugiyamto.
Seiring dengan aadanya penambahan aloksi dana kesehatan yang setiap tahun terus mengalmi peningkatan itu, dia berharap tidak da lagi masyrkt miskin yang ketakuaatan mendpat pelayanan kesehtan. " Dengan Alokasi pendnan setiap thun terus bertambah, tentu pelayanan baagi masyaarakat juga harus semakin baik". Ujar Politisi PDI Perjungan Ini.
Sementara itu , Ketua Komisi IV Suhrjo mengtakan, dna sebesar itu nantinya kkn dialoksikan untuk RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Sebesar Rp. 4 Miliar dan Rp. 0,5 Miliar untuk RSUD dr Soeratno Gemolong. " Sedangkan sisany sebesar 5,75 Miliar kan diloksikan untuk dins Kesehaatn Kabupten Sragen". UngkapNya.
Menurut Suharjo , dalam laporan komisi IV yang akan disampaikan pada rapat Paripurna Kamis (22/11) Kemari n, pihaknya mengharaapkan dana tersebut benr - benaar digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara Gratis. "Kami harapkan Jaminan kesehatan yang ditanggung Pemerinth ini tept mutu dn tepat sasaran". tndasny.
Sumber : Edisi Radar Solo Edisi Cetak 24 November 2012.
@HarianSragen
Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto, menagih janji Bupati Sragen menindak PNS yang mangkir
PNS Sragen berhalal bihalal dengan Bupati Agus Fatchur Rahman
beberapa waktu lalu. Disiplin PNS di Sragen terbukti masih lemah dengan
ditemukannya sejumlah PNS yang tidak mengisi presensi hingga
berpekan-pekan. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)SRAGEN — Beberapa
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen
dinilai melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010.
Mereka
ketahuan dari tugas selama lebih dari 40 hari. Hal itu dibuktikan
dengan presensi masing-masing PNS yang dilakukan setiap pagi. Beberapa
PNS tidak membubuhkan tanda tangan sebagai bukti kehadiran selama tiga
bulan hingga lima bulan. Fakta itu mencuat saat Ketua DPRD, Sugiyamto,
didampingi Wakil Ketua DPRD, Joko Saptono, Bambang Widjo Purwanto dan
Haryanto melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Kantor BLH, Senin
(19/11/2012). Sidak dilakukan seusai PNS mengikuti apel pagi kali
pertama setelah mereka libur selama empat hari. Mereka libur sejak Tahun
Baru Hijriah, Kamis (15/11/2012), cuti bersama Jumat (16/11/2012) dan
libur biasa Sabtu (17/11/2012). Apabila dihitung hingga Minggu
(18/11/2012) maka PNS libur selama empat hari.
Wakil DPRD, Bambang
Widjo Purwanto, menyayangkan sikap beberapa PNS yang tidak membubuhkan
tanda tangan sebagai bukti kehadiran karena alat presensi menggunakan
sidik jari rusak. Tak hanya itu, mereka mengaku lupa membubuhkan tanda
tangan pada presensi manual. Saat di kantor BLH, tim dari DPRD memanggil
beberapa PNS yang tidak melakukan presensi selama beberapa bulan
berikut kepala dinas.
“Ini bagaimana bisa lupa. Kalau hanya satu
atau dua hari, kami masih memaklumi apabila itu karena lupa. Tetapi lupa
hingga tiga sampai lima bulan apakah itu masuk akal? Kepala dinas juga
tidak membubuhkan tanda tangan,” kata dia kepada Solopos.com.
Kepala
BLH, Marijo, tidak menampik apabila ada karyawan yang tidak membubuhkan
tanda tangan. Dia menjelaskan itu murni karena lupa. Selanjutnya, dia
berjanji memperhatikan presensi karyawan. “Orangnya masuk. Ini murni
karena lupa. Kami akan membuat presensi pada pagi dan siang. Segera kami
tertibkan,” ujar dia.
Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto, menagih janji
Bupati Sragen menindak PNS yang mangkir dari apel selama tiga kali atau
selama satu pekan berturut-turut. Dia menilai apabila hal itu tidak
dilakukan akan memberikan citra buruk bagi pemerintah Kabupaten Sragen.
Sementara itu, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menjelaskan akan
mengumpulkan informasi perihal PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun
2010. “Kami perlu melihat poin di PP Nomor 53 Tahun 2010. Kami akan
menegakkan aturan tetapi menggunakan mekanisme dan prosedur. Latar
belakang perlu dikaji. Kami akan konsisten. Soal pemecatan itu bukan
masalah asalkan sesuai prosedur,” tegasnya kepada Solopos.com.
Courtesy : SragenPos.com
Baru Dibangun, Jembatan Senilai Rp 469 Juta Sudah Ambrol
Sragen – Pembangunan proyek jembatan Bendungan,
Kedawung, Sragen ambrol, Selasa (20/11). Talut jembatan yang
menghubungkan Desa Bendungan Kecamatan Kedawung dan Desa Srimulyo,
Sambirejo ini longsor. Akibatnya jalur Kedawung-Sragen putus, sehingga
kendaraan besar harus memutar arah sekitar 15 km.
Selain faktor alam penyebab ambrolnya proyek jembatan senilai Rp 469
juta ini diduga menyalahi bestek. Hal itu terlihat dari pengerjaan
proyek seperti suling-suling talut yang seharusnya dari pipa, tetapi
hanya menggunakan potongan bambu. Hal tersebut terungkap dalam inspeksi
mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi III DPRD Sragen yang diwakili
Sekretaris Komisi III, Suparno.
“Selain faktor alam memang dari hasil pengecekan ditemukan sejumlah
kekurangan dalam pengerjaan proyek tersebut, sehingga ditengarai menjadi
penyebab bangunan rusak saat terkena gerusan air hujan dan banjir,”
ungkap Suparno.
Menurut Suparno, ada sejumlah kekurangan dari pengerjaan proyek
tersebut. Pemadatan tanah uruk yang kurang merata dan padat, sehingga
membuat tanah urukan yang masih mudah tergerus ketika terguyur hujan.
“Dari pengerjaanya proyek sendiri terlihat kasar. Hal itu terlihat
dari sisa kayu pengecoran di bagian sela jembatan dengan talut yang tak
dicopot. Sehingga bila lapuk bisa menimbulkan rongga hingga membuat
tanah kembali tergerus air, “ terangnya.
Suparno menambahkan, melihat kondisi tanah yang labil dan mudah
longsor, pihaknya meminta agar pembangunan dilakukan ulang. Karena kalau
hanya ditambal, dikawatirkan, hasilnya kembali tidak maksimal. Apalagi
kalau terkena banjir sketika musim hujan seperti saat ini, maka bisa
terjadi kerusakan lagi.
Beri Contoh Warga, Ketua DPRD Ikut Gotong Royong
Sragen – Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto berbaur dengan
warga masyarakat Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen untuk
melakukan gotong royong pembangunan talut jalan penghubung antar Desa
Jantran – Kliwonan, Senin (19/11). Hal iu dilakukan Sugiyamto untuk
memberikan contoh kepada warga agar mau melakukan gotong royong untuk
pembangunan di daerahnya.
Ditemui disela-sela melakukan tinjauan pembangunan talut jalan
penghubung Desa Jantran-Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sugiyamto
menyatakan, saat ini alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di
kabupaten Sragen masih sangat terbatas. Untuk menyiasati hal itu, dia
berharap agar masyarakat turut serta terlibat aktif dalam kegiatan
pembangunan yang berlangsung di daerah masing-masing.
“Masyarakat harus pro aktif, sebab jika hanya mengandalkan suntikan
dana pemerintah tidak akan cukup untuk membiayai perbaikan sarana
infrastruktur di setiap daerah,” terangnya.
Untuk tahun 2012 ini, kata Sugiyamto, Pemkab Sragen mendapatkan
suntikan dana Program Pembangunan Infrastrukur Pedesaan (PPIP) di 9
titik. Masing-masing lokasi rata-rata mendapat jatah Rp 250 juta.
Dengan dana yang terbatas itu pembangunan infrastruktur tidak akan
selesai dikerjakan tanpa didukung partisipasi dari masyarakat.
“Dana itu biasanya hanya cukup untuk membeli kebutuhan bahan
material, karena itu pengerjaanya harus dilakukan secara gotongroyong,”
kata Sugiyamto.
Courtesy : Timlo.net
DPRD SRAGEN GELONTORKAN RP 10 JUTA UNTUK KARANG TARUNA
Sragen-
ketua DPRD sragen, Sugiyamto menyatakan mulai tahun 2013 pihak bnya akan
mengupayakan dana pengembangan bagi kegiatan karang taruna desa sebesar Rp. 10
juta. Kebijakan itu dimaksudkan untuk membangkitkan kembali eksistensi dan
kegiatan di kalangan para pemuda.
Hal
itu disampaikan Sugiyamto saat menghadiri undangan Tasyakuran paguyuban Putra
Wayah Eyang Lawu di dukuh Randu Kuning, Desa Krebet, Masaran, kamis (15/11 )
malam. Dihadapan warga dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah, Sugiyamto
mengatakan mulai 2013 ia akan menyisihkan dana aspirasinya untuk pengembangan
kegiatan karang taruna.
Masing
– masing karang taruna akan dialokasikan dana sebesar Rp. 10 Juta. Untuk tahap
pertama, dana tersebut diluncurkan diwilayah Kecamatan Masaran. Kemudian secara
bertahap ia akan mengajak semua anggota DPRD Sragen untuk melakukan hal yang
sama di wilayahnya masing – masing.
“Mulai
2013, saya sudah menyiapkan dana Rp 10 juta untuk masing – masing karang taruna
di Masaran yang saya ambil dari dana aspirasi saya. Harapannya, dana itu bias
membackup kegiatan pemuda” ujarnya disambut aplaus dari warga.
Politisi
asal PDI Perjuangan itu berharap selain untuk kegitan pemuda, dana Rp 10 Juta
itu bias dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas pemuda khususnya hal – hal
positif.
Kades
Krebet, Masaran, haryanto menyambut baik wacana Gelontoran dana Rp. 10 juta
untuk karang taruna. Menurutnya dana itu sangat bagus untuk mendukung kegiatan
pemuda yang selama ini memang terkendala anggaran. Sementara, ketua Paguyuban
Putra Wayah Eyang Lawu, Eyang Sastro Wiyono, mengapresiasi positif kepedulian
Ketua DPRD dan pihaknya siap bekerja sama unuk memajukan Sragen.
Sumber
Edisi Cetak JogloSemar 17 November 2012.
@HarianSragen
PERAYAAN HARI KOPERASI: Ribuan Orang Ramaikan Jalan Sehat
SRAGEN–Ribuan orang meramaikan jalan sehat yang
digelar gabungan koperasi di bawah pembinaan Dinas Perindustrian,
Koperasi (Disperinkop) dan UMKM Sragen dengan start dan finish di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (8/7/2012).
Jalan
sehat yang diikuti sekitar 6.000 orang itu sebagai perayaan Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-65 Koperasi. Jalan sehat itu dilepas plt Sekretaris
Daerah (Sekda) Pemkab Sragen, Endang Handayani, didampingi Kepala
Disperinkop dan UMKM, Maksun Isnadi, Ketua DPRD Sragen Sugiyamto dan
para pejabat lainnya.
Peserta jalan sehat menyusuri rute sepanjang
lebih dari tiga kilometer, yakni mulai dari alun-alun, Luwes ke kiri
sampai Jl Slamet Riyadi, kemudian pertigaan Cantel Wetan ke kiri hingga
tembus Jl Raya Sukowati ke kiri hingga alun-alun kembali.
Seksi Acara Panitia Hari Koperasi, Sulardi, saat dijumpai Solopos.com,
Minggu pagi, menerangkan di sepanjang rute jalan akan dibagikan kupon
undian di pertigaan Cantel Wetan. “Kupon itu akan diundi di panggung
yang sudah disiapkan di alun-alun. Kami menyediakan hadiah berupa sepeda
motor, empat unit sepeda gunung, empat unit televisi dan hadiah hiburan
lainnya. Kegiatan ini didukung semua koperasi yang ada di Kabupaten
Sragen,” tuturnya.
Selain jalan sehat, panitia juga menggelar
kegiatan lomba tangkas trampil koperasi yang diikuti oleh siswa
SMA/SMK/MA, bakti sosial berupa donordarah, pengobatan gratis dan
pembagian paket sembako, serta olahraga. Sementara Kabid Koperasi
Diperinkop dan UMKM, Catur Jatmiko, melalui Humas Pemkab Sragen,
menjelaskan jalan sehat tersebut merupakan hasil kerja sama Disperinkop
dan UMKM dengan Dekopinda Kabupaten Sragen dan Gerakan Koperasi
Kabupaten Sragen.
“Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk
membudayakan dan mengenalkan koperasi di kalangan anggota, calon anggota
dan masyarakat. Serta sebagai suatu media silaturahmi serta komunikasi
gerakan koperasi dengan masyarakat,” jelasnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)