PASAR BUNDER: Pedagang Berharap Tak Dibebani Biaya Pembangunan Kios

SRAGEN–Pedagang Pasar Bunder, Sragen berharap mereka tidak dibebani biaya pembangunan kios, alias gratis.
Hal itu menyusul rencana dibangunnya sebagian kios Pasar Bunder pada 2013. Pasar Bunder mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp800 juta dan dana pendamping Rp107 juta.
Salah seorang pedagang buah yang letak kiosnya dekat dengan pintu sebelah barat pasar, Suparni, 57, mengungkapkan ia setuju jika kios pasar akan dibangun.  Sebagian kios-kios itu, saat ini kondisinya sudah rusak dan perlu dibangun. Tapi jika pedagang diminta menanggung biaya pembangunan, ia tidak mau.
“Kalau pemerintah mau membangunkan kios, kami senang. Tapi kalau harus membayar, saya tidak mau,” katanya saat ditemui Solopos.com di sela-sela aktivitasnya berjualan, Rabu (28/11/2012).
Suparni mengaku sudah lebih dari 20 tahun berjualan buah di Pasar Bunder. Ia memiliki sertifikat hak pakai atas kios yang kini ditempati. Dalam sehari, omzet penjualan barang dagangan Suparni sekitar Rp500.000-Rp1 juta.  “Kalau penghasilan bersihnya ya Alhamdulillah cukup. Tapi kalau harus membayar biaya pembangunan kios, saya tidak mau,” katanya.
Mantan Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Bunder Sragen, Parmanto, mengungkapkan setelah Pasar Bunder bagian tengah dipugar sekitar tahun 2007, para pedagang bisa mendapatkan kios secara gratis. Oleh karena itu ketika kios-kios di bagian luar akan diperbaiki tapi pedagang diminta membayar, mereka tidak mau.
“Saat itu mereka iri, mengapa pedagang yang di dalam pasar bisa mendapatkan kios secara gratis, pedagang kios di luar diminta membayar ketika kiosnya akan dibangun,” ungkapnya.
Jika tahun depan sebagian kios akan dibangun, Parmanto meminta pihak-pihak terkait bermusyawarah terlebih dahulu dengan para pedagang. Dengan cara itu, diharapkan tidak timbul salah paham atau pun permasalahan lainnya.

Sumber : Solopos.com

@HarianSragen

No comments:

Post a Comment