SragenNEWS – Pascapembakaran Padepokan Bumi Arum, Bedowo, Sragen, polisi ketat menggelar patrol di kawasan itu.
Kapolres Sragen,
AKBP Dhani Hernando, Minggu (24/11/2013), mengatakan pihaknya bakal
meningkatkan pengawasan salah satunya dengan rutin menggelar patroli.
Ia juga mengimbau kepada warga sekitar padepokan agar tak mudah terprovokasi.
Salah satu ketua RT di Desa Bedowo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen,
yang enggan disebutkan namanya, Minggu, mengatakan aksi yang dilakukan
massa tersebut merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah.
Pemerintah daerah dianggap kurang tegas
dalam mengambil sikap dan tak mengakomodasi keinginan mereka dengan
tidak segera merobohkan bangunan.
Ia juga menegaskan bahwa pelaku
perusakan tersebut tidak dilakukan salah satu warga melainkan semua
warga sehingga kalaupun ada penangkapan bukan menunjuk salah satu orang.
Sementara itu, pemilik padepokan
Gus Anto, tak berada di lokasi kejadian hingga Minggu. Saat akan
dimintai konfirmasi melalui salah satu pengikutnya, telepone selulernya
di-nonaktifkan.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, suasana padepokan pada Minggu pagi lebih kondusif. Memang tak ada penjagaan ketat dari aparat kepolisian.
Bahkan puluhan masyarakat yang berada dari luar desa nekad masuk ke padepokan meski sudah dipasang garis polisi. Pagar padepokan tersebut masih terlihat utuh.
Namun pendapa utama yang berada di dalam
padepokan rusak parah. Atapnya ambruk karena tiang-tiangnya habis
dilalap api. Sisa-sisa kebakaran dan kepulan asap juga masih terlihat hingga Minggu pagi.
Sementara itu, sejumlah pohon rindang di
lokasi kejadian juga tak lepas dari amukan massa. Pepohonan yang
ditanam di beberapa titik dekat pagar utama itu dipangkas hingga ujung
batangnya.
Sumber : Solopos.com
No comments:
Post a Comment