Inilah Pemicu Pembakaran Pondok Santri Luwung Versi Warga Bedowo Sragen

SragenNEWS – Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum di Dukuh Bedowo, Jetak, Sidoharjo, dibakar massa, Sabtu (23/11/2013) sore. Pembakaran dipicu adanya upaya penangkapan seorang warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembakaran padepokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Sejumlah bagian padepokan seperti pendapa serta beberapa ruangan yang ada di padepokan ludes dilalap si jago merah.
Tokoh masyarakat Bedowo, Sukatno, menuturkan kejadian bermula adanya upaya penangkapan salah satu warga bernama Triyono, 22. Upaya penangkapan tersebut diduga dilakukan oleh aparat Polres Sragen tersebut.
Diceritakannya, Triyono sebelumnya pulang ke rumah seusai kerja bakti, Sabtu sore. “Kemudian membantu orangtua ngentasi gabah,” ujar dia saat ditemui wartawan, Sabtu malam.
“Setelah itu katanya dia, ayo melu aku ke kantor. Urusan apa? Urusan Santri Luwung. Santri Luwung urusannya warga, dudu urusanku. Langsung digeret dan dipaksa,” kata Sukatno menirukan pembicaraan antara Triyono dan sejumlah orang tersebut.
Sukatno menuturkan setidaknya terdapat empat orang yang masuk ke dalam rumah. “Tidak tahu timnya, tetapi dari polisi tidak pakai seragam. Itu jelas, dia [Triyono] sudah tahu orangnya. Ini tindakan tidak menyenangkan. Warga sudah sangat marah atas tindakan aparat. Tanpa ada surat tanpa ada apa-apa langsung diseret sama aparat,” paparnya.
Sukatno menambahkan warga merasa kecewa dengan pertemuan yang sebelumnya sudah digelar antara warga dengan aparat.
“Warga kecewanya itu pada pertemuan sebelumnya katanya Antok [pemilik padepokan] mau didatangkan dari Polres dan Kodim. Kenyataannya tidak datang. Warga menunggu dan menunggu sampai saat ini fatwa MUI tidak keluar. Itu sudah jelas-jelas data sudah ada,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Sukatno, mengungkapkan warga berharap persoalan Padepokan Santri Luwung segera diselesaikan. Dia menambahkan pemicu pembakaran padepokan lantaran warga merasa kesal dengan tindakan sekelompok orang yang diduga aparat tersebut. “Gara-gara diseret tadi warga marah. Kalau dengan baik-baik warga tidak akan mbrudal,” tuturnya.
Sumber : Solopos.com

No comments:

Post a Comment